Tak terasa bulan rajab telah meninggalkan kita, dan kini sudah memasuki bulan syaban. Bulan rajab bulan untuk mensucikan badan, sedangkan bulan syaban yaitu bulan untuk mensucikan hati. dimana Rasullah SAW melakukan puasa SUNNAHnya yang terbanyak. Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.
Bahkan ada sebagian hukama’ yang berpendapat bahwa bulan rajab adalah momen untuk mohon ampun atas segala dosa. Bulan sya’ban untuk mereformasi hati dari perbuatan yang cela dan hina. Jika puasa 3 hari diawal, 3 hari ditengah dan 3 hari diakhir bulan sya'ban, pahalanya seperti pahala 70 Nabi dan pahala orang yang ibadah 70 tahun.Dan kalau dia meninggal pada tahun tersebut, maka nicaya dia digolongkan sebagai matinya orang yang syahid.
Yahya Bin Ma’adz mengatakan dalam kata sya’ban terdiri dari lima huruf yang mempunyai makna masing-masing.
Dari Aisyah R.A berkata:
Dalam riwayat lain Aisyah berkata:"Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya'ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan."
Dari Ummu Salamah R.A berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya'ban dan Ramadhan."
Maksud berpuasa dua bulan berturut-turut di sini adalah berpuasa sunah pada sebagian besar bulan Sya'ban (sampai 27 atau 28 hari) lalu berhenti puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan, baru dilanjutkan dengan puasa wajib Ramadhan selama satu bulan penuh.
- Huruf Syin berarti syaraf yaitu bulan yang penuh kemuliaan dan pertolongan.
- Huruf A’in yang berarti 'izzah yaitu bulan yang penuh dengan kemenangan.
- Huruf Ba’ yang berarti birr yaitu hari yang penuh dengan kebaikan.
- Huruf Alif yang ebrarti ulfah yaitu bulan seribu persahabatan atau persatuan.
- Huruf nun berarti Nuur yang berarti bulan yang penuh dengan cahaya.
Berikut ini dalil-dalil syar'i yang menjelaskan hal itu:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya'ban."
(HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
(HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)
(HR. Tirmidzi no. 726, An-Nasai 4/150, Ibnu Majah no.1648, dan Ahmad 6/293)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar